Feb 27, 2008

Kenapa SMIP?















Kenapa SMIP?..ya kenapa aku dulu memilih melanjutkan sekolah ke SMIP?. Kenapa tidak ke SMA?

Kenapa ya?. Jawabannya kira-kira begini...(kenapa pakai kira-kira)?. Ya, sebab alasanku untuk melanjutkan sekolah ke SMIP ternyata akhirnya tidak sesuai dengan arah hidup yang kuambil selanjutnya.

Ketika itu, tahun 1991, pariwisata di Indonesia tengah mengalami masa-masa kesuksesannya. Wisatawan asing mulai banyak berdatangan, sehingga banyak sekali slogan-slogan tentang pariwisata. Bahkan di kota ku malah kemudiannya mempunyai slogan sebagai Kota Wisata.

Pada ketika itu menurut pendapat bocah kelas 3 SMP, bidang pariwisata ini mempunyai masa depan cerah. Dari pikiran bocah kelas 3 SMP ini, kerja di bidang pariwisata berarti pengetahuannya makin luas, bergaul dengan orang asing, pandai berbahasa asing, sering jalan-jalan. Wah pokoknya bayangannya yg bagus-bagus aja. Sampai akhirnya dia sudah bertekad apabila lulus nanti akan melanjutkan ke Sekolah Pariwisata.

Kebetulan waktu itu, sekolah pariwisata masih langka, dan setelah cari informasi sana-sini, ternyata di Solo sudah ada yang namanya SMIP Kasatriyan. Tanpa ragu-ragu akhirnya aku mendaftar juga di Sekolah ini. Walaupun selanjutnya aku baru tahu, kemasukanku merupakan angkatan ke 2 atau ke 3 sejak berdirinya SMIP itu. tapi niatku sudah terlalu kuat, nggak berpaling lagi.

Dan mulailah sejak hari itu aku terdaftar sebagai siswa di SMIP Kasatriyan.
Pernah suatu kali aku terserempak dengan mantan teman SMP ku, dia terkejut melihat aku berseragam SMIP. Katanya " Nic, lho kamu nggak daftar SMA 1 tho!" kan NEM mu bisa masuk ke sana?! tanyanya bercampur heran. "Memanglah NEMku bisa daftar ke SMA 1, tapi aku pilih sekolah masuk sekolah Pariwisata" jawabku...he..he.. cuek aja ah....
Tapi ternyata SMIP K waktu itu baru mengkhususkan diri di bidang perhotelan, padahal waktu itu aku pingin jadi guide. SebenarnyaAda juga sih pelajaran Usaha Pariwisata. Tapi pada dasarnya aku enjoy sekolah di situ. Meskipun kurang pelajaran dari segi 'guiding' nya. Tapi aku punya cara sendiri untuk mengeksplor naluriku sebagai guide...cie.....he..he..

Jangan ketawa ya, salah satu cara yang sudah terbukti sukses aku lakukan adalah 'nyegat' tourist yang lewat di depan kos-kosanku ataupun lewat di depan sekolahan. Pokoknya waktu itu aku nekat banget. Asal ada tourist lewat terus aja aku sapa, basa-basi dulu lah istilahnya...Good Morning , Good afternoon, How are you....he..he...pokoknya asal bisa ngomong inggris aja tuh, wah udah seneng banget. Trus selanjutnya aku tanya-tanya mau ke mana? Mau dianterin nggak? Maksudnya dianterin ke kraton, klewer yang dekat-dekat lah.

Biasanya kalau wisatawan nya mau dianterin 'mubeng-mubeng' buntutnya photo-photo bersama, trus janji nanti mo dikirim photonya. Wah..seneng banget lho. Pokoknya yang penting bisa cas cis cus...sambil belajar bahasa inggris..udah lumayan banget...Apalagi kalau dapat kiriman foto atau souvenir...ihh..tambah seneng. Kebetulan waktu itu aku juga hobi koleksi prangko. jadi ya, tambah banyak dong koleksi perangko aku.

Aku masih ingat suatu hari ada 2 orang wisatawan perempuan, mereka nurse. Nah aku ajak mampir ke kos-kosan. Sebagai orang jawa yang menghormati tamunya, aku suguhkan minuman. Bukan minuman apa sih, sekedar air putih dalam ceret(ceretnya warna kelabu lurik-lurik) masih ada yg punya gak ya?. Maklumlah anak kos :(.. seadanya....

Waktu aku suruh minum, mereka saling berpandangan, trus tanya apakah air itu sudah di masak? oooo...rupanya mereka takut aku suguhkan air mentah. Setelah aku jelaskan air itu aman untuk di minum baru mereka berani meminumnya. Lah sudah direbus sampai mendidih lho...
Tapi kenapa ya kalau minuman botolan itu mereka malah nggak ragu2 meminumnya?! Ternyata penampilan & kemasan sesuatu barang itu memnag memiliki pengaruh yang sangat besar ya....he..he..meskipun nggak ketahuan dari mana sumbernya. Jangan-jangan air sumur yang di botolkan. Walah bahaya tuh.

O,ya waktu Bapak kos ku tahu aku bawa tourist ke kos-kosan, dia malah jadi ikut heboh. Sebelum mereka pergi, kami sempat foto-foto di teras. Bukan hanya anak kos saja yang mejeng, tapi Bapak dan Ibu kos juga ikut jadi model lho...he..he...







Feb 17, 2008

Pelem Colongan?emoh ah....

Kalau ingat jaman muda-muda dulu....rasanya sekarang aku sudah semakin tua,yuswanipun sampun nambah mbakyu. Awal tigapuluhan, hmmmm.....
#
Seperti yang pernah aku ceritakan,SMIP terletak di jero beteng alias di dalam lingkungan keraton Solo, dan memangpun gedungnya merupakan bagian dari peninggalan keraton.

Jadi kanan kiri depan belakang, ya masih berbau keraton. Kecuali kamu keluar dari 'kepungan betengnya' barulah bau-bau keraton sedikit berkurang.

Kalau istirahat, bisa aja makan di warung belakang yang nempel dg gedung sekolah, aku ingat yg paling sering aku beli adalah perkedil kentangnya...ueenyak.....Kalau di luar gedung sekolah, paling banter jajan di warung sotonya Mas wied (kalau nggak salah itu namanya). Sebenarnya lebih tepat disebut warung tenda, karena memang bentuknya terkesan darurat. Sebuah meja panjang dengan kerusi kayu panjang yang diletakkan dikedua belah sisinya. Menu utama yang di sajikan ya Soto, lainnya gorengan, tempe. Murah meriahlah untuk golongan anak-anak sekolah. Oya, aku juga ingat es favoritku waktu itu, es melon. Memang enak ,manis-manis seger,opo meneh kalau musim panas. Ditambah seritan melonnya yang krinyis-krinyis.

Lain perempuan lain pula tingkahnya murid lelaki. Sebagai makhluk yang katanya pelindung wanita,mereka ini memang tergolong kreatif banget. Aku punya teman ,sebut saja Gendon, nah gendon ini ada CSnya,geng lah. Kalau istirahat beliau bukannya makan atau merehatkan otak,tapi malah cari kerjaan sampingan. Pernah suatu hari, di saat musimnya buah mangga atau pelem(jawa-red) Si Gendon dan CS nya ini tiba-tiba hilang dari peredaran.

Ternyata, setelah aku mendapat laporan dari 'intel'ku ,rupanya gendon cs lagi gropyok pelem. Dan gropyoknya bukan di sembarangan tempat lho, tapi di sitihinggil kraton. Ck...ck...memang betul-betul kurang kerjaan, apa nggak takut kualat?!! dan yang paling bikin aku shock, rupanya intelku membawa message khusus dari Gendon buat ku seorang , isinya..."mau nggak pelem enak, kalau mau nanti di bawain"gitu pesan singkatnya...

Oalah Le...le...!Weh..weh...wis nyolong kok isih golek kroni..he..he...lagian siapalah yang mau dengan pelem colongan! ngambilnya di Sitihinggil lagi. Dasar ni anak.....minta diapaain ya.....(grrrr). Tapi aku salut lho ndon, atas usahamu waktu itu, aku nggak tahu niat sebenar di sebaliknya sih. tapi caramu salah. itu bukan caranya bro!
And for you information,'intel'ku sekarang sudah jadi intel beneran lho. She deserves it. and about you...I have no idea. hope you succeed somewhere.

Feb 8, 2008

Kapan Ketemu?

Arrrgghhhh...terpaksa pulkam lagi nih...ternyata ...o ternyata KTP ku sudah mendekati expire. Kayaknya nggak mungkin kalau di poskan.he..he..

Katanya sekarang KTP nya sudah bukan berupa kertas lagi,lebih mirip SIM. Jadinya di perlukan tanda tangan ditempat,supaya bisa langsung di cetak. Kalau dulu aku pernah bikin (masih berupa kertas), bisa aja nggak langsung ditanda tangani. Yang penting KTP nya jadi, terserah mau tanda tangan atau tjap djempoel, atau dua-dua nya.

SEkarang setelah di berlakukan metode baru, konsekuensinya harus ngurus sendiri.Tapi ada hikmahnya juga, lumayan sebagai tombo kangen kepada ponakanku. Dan kalau sempat pingin banget reunian dengan kanca2 lawas. Yang nggak enaknya terpaksa keluar ongkos lagi...ngos-ngosan ki...everything is about money.

Biyen Lebaran tahun wingi, rencanane mleset kabeh. Semua yang sudah direncanakan hancur lebur, gara2 miscom. Kali Ini aku usahakan nggak lagi. Time is friendship...he..he..