Pada entry sebelumnya, saya pernah cerita tentang kisah tragis pembunuhan berantai yang di lakukan Ryan, seorang gay. Bagi yang belum tahu ceritanya bisa 'ngobrak-abrik' detik.com. Disitu lengkap banget ceritanya.
Saya pernah menulis,bahwa saya mencurigai salah satu korban adalah pernah menjadi teman lama saya,waktu itu saya sangat berharap kecurigaan saya tidak menjadi kenyataan. Tapi ternyata harapan saya malah menjadi nyata.
Setelah pulang kampung beberapa hari, begitu sampai di rumah saya disambut dg berita dari adik saya " Anak SMIP jadi korban pembunuhan berantai "....deg, langsung saya bisa menebak siapa kah dia. Berita ini sudah jadi heboh di kota kecil tempat saya tinggal, dimana korban berasal.
Hal itu juga di 'amin' kan dengan di liputnya SMIP Kasatriyan oleh salah satu statiun TV, ini malah adik saya yg sempat nonton,saya ngak sempat nonton seluruhnya. Hanya sekilas waktu di tunjukkan diari korban. Ya diari itu,saya pernah mengisinya. dan waktu itu nggak pernah berpikir kalau yang empunya diari akan mengalami nasib seperti ini di akhir hayatnya.
Dimata saya waktu itu Yudi Priyono alias vincent adalah sosok yg mempunyai semangat untuk maju, ingin belajar. Terbukti dengan tidak segan-segan mendekati saya, meskipun waktu itu dia adalah anak baru dan saya 2 tingkat diatasnya. Dia suka sekali tanya, bagaimana cara belajar yg baik biar dapat selalu jadi nomor satu, tip-tip belajar dsb. Bahkan kami juga sempat jalan-jalan ke Matahari, kraton melihat upacara kraton (mungkin sekatenan..lupa-lupa ingat) waktu itu kalau nggak salah bertiga atau berempat dg teman-temannya yg lain. Sayang sekali saya lupa namanya.
Nama Vincent tidak tahu sejak bila di pakai, tapi ketika mengisi buku diarinya, di situ sudah tertulis 'Vint Yudi Virgrory' (semoga gak salah nulisnya) yang saya sendiri juga gak tahu apa maksudnya, dan waktu itu juga gak menanyakan apa arti nama itu.
Hubungan saya dengan yudi, bisa dibilang singkat dikarenakan kami beda angkatan dan rasanya waktu itu saya sudah mau lulus dari SMIP. Walau bagaimanapun, kematiannya sungguh sesuatu yg mengejutkan bagi saya dan tentunya keluarganya.
Harapan saya semoga peristiwa ini menjadi pelajaran buat kita semua, terlepas dari keberadaan dia disitu sebagai apa,dan bertujuan untuk apa di rumah Ryan.
Selamat Jalan Yudi Priyono...........semoga dosa-dosamu diampunkan. Maaf saya tidak tahu apakah harus berdoa untukmu ataukah sekedar mengucapkan selamat jalan. Dikarenakan kamu sudah memilih 'jalanmu' sendiri. Bye......
Aug 11, 2008
Memang dia.......Selamat Jalan
Posted by Nic-Nic at 6:06 PM
Labels: Macam-macam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment